JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor, mengharakan kehadiran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Kotim, bisa memberi dampak posiitif untuk kepentingan pembangunan di daerah.
“Khususunya di bidang infrastruktur, pertanian, kesehatan hingga pendidikan, beliau bisa memperhatikan daerah kita ini,” ungkap Halikinnor, Minggu (30/6/2024).
Ia mengatakan, dengan adanya kunjungan kerja (kinker) tersebut, presiden bersama jajaran menteri sudah melihat langsung seperti apa kondisi Kabupaten Kotim saat ini.
Harapannya, ke depan Kotim bisa mendapatkan anggaran lebih dari pemerintah pusat melalui dana-dana kementerian untuk kepeningan pembangunan di kabupaten yang bertajuk Bumi Habaring Hurung, tersebut.
berharap dengan adanya kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo pada Rabu (26/6) lalu, dapat membawa dampak pada peningkatan pembangunan.
Sementara pada saat kunjungan kerja (kunker), Rabu (26/6/2024), Presiden didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.
“Kita berharap dengan adanya menteri yang ikut dalam kunker Presiden itu, program-program pusat bisa lebih banyak meluncur ke Kotim. Walaupun pak Jokowi terlihat diam, tapi beliau pastinya sambil melihat kondisi yang ada dan akan memerintahkan menterinya untuk memperhatikan itu,” ujarnya.
Selain itu, Halikinnor juga menyampaikan saat dirinya mengobrol dengan Presiden, Pemkab Kotim disarankan untuk mengembangkan ternak sapi dan pertanian jagung.
“Semoga dengan adanya saran beliau, program tersebut bisa dikembangkan di tempat kita, sehingga Kotim bisa menjadi salah Kabupaten penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN),” harapnya.
Lebih lanjut, Ia juga berharap pemerintah pusat dapat memberi bantuan terhadap sejumlah program daerah yang membutuhkan biaya besar, terutama terhadap pembangunan Jembatan Mentaya, dengan anggaran sebesar Rp1,6 triliun.(JK)