Meteran air PDAM milik Wijaya, yang terletak di Jalan Tidar Baru, Jalur 3, Sampit, dicuri oleh komplotan pencuri.
JEJAKKALTENG.COM, SampitĀ – Aksi pencurian meteran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali marak terjadi. Setidaknya, sudah puluhan meteran yang di berada di halaman rumah warga, berasil dicuri oleh kompotan pelaku, dengan waktu yang hampir bersamaan.
Wijaya, warga Jalan Tidar Baru, Kelurahan Baamang Barat, Sampit, yang juga salah satu korban pencurian meteran air, mengungkap bahwa saat pelaku melancarkan aksinya yang terekam kamera CCTV, terlihat pelaku sangat terlatih dengan hitungan detik meteran air miliknya lenyap.
“Dari rekaman CCTV, pelaku terlihat sangat mudah untuk melancarkan aksinya, dengan memotong pipa meteran menggunakan alat, artinya para pelaku sudah terlatih,” ujarnya, Senin (5/2/2024).
Dijelaskannya, setidaknya ada 5 meteran air yang dicuri di komplek perumahan Tidar Baru. Dimana aksi pencurian tersebut terjadi pada Jumat (2/2/2024), sekitar pukul 18.16 WIB.
Dirinya juga menduga, melihat dari aksinya pelaku yang terlatih itu, kemungkinan pelaku merupakan sindikat atau mantan karyawan perusahan PDAM.
“Hitungan 2 detik saja meteran saya lenyap, melihat dari aksinya yang terlatih itu, kemungkinan pelaku merupakan sindikat. Untuk itu saya minta pihak kepolisian untuk menindak sindikat pelaku, karena sudah banyak korbannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Mentaya Sampit, Firdaus Herman Ranggan, menyebutkan bahwa kejadian pencurian meteran air yang hampir terjadi setiap hari merupakan kejadian yang pertama kali di Indonesia.
“Dalam satu hari itu kami menerima laporan 30-40 laporan pencurian, dan itu baru pertama kali terjadi di Indonesia sebelumnya itu belum pernah ada. Ini juga bukan pencurian biasa mungkin ada maksud tertentu,” ujar Firdaus, Senin (5/2/2024).
Sampai dengan saat ini, pihak PDAM belum bisa memastikan jumlah keselurahan laporan dari warga atas pencurian meteran air tersebut. Namun, pihaknya memperkirakan sudah mencapai ratusan.
Agar air PDAM pelanggan atau masyarakat bisa kembali jalan lagi, pelanggan mau tidak mau harus membeli meteran yang baru kepada pihak PDAM dengan harga Rp400.000 hingga Rp550.000/meteran.
“Selain pelanggan yang rugi atas kehilangan meteran air itu, kami pihak PDAM juga dirugikan karena saat PDAM itu di curi airnya itu kan terus mengalir, dan setiap air itu mengalir itu di hitung per kubik dan di kali berapa meteran yang dicuri,” jelasnya.(JK)