Beranda Kotawaringin Timur Kepedulian Masyarakat akan Kesehatan Gigi dan Mulut di Kotim Masih Rendah

Kepedulian Masyarakat akan Kesehatan Gigi dan Mulut di Kotim Masih Rendah

0
BERBAGI
Kapala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, saat menyampaikan sambutannya pada acara Seminar Hands On Formedent 2023 bertema Restoration In New Era, di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Sabtu (20/5/2023).

JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Umar Kaderi, hadir sekaligus membuka acara Seminar Hands On Forum Mentaya Dentistry (Formedent) 2023 bertema Restoration In New Era, di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Sabtu (20/5/2023).

Dalam sambutan, Umar Kaderi menyampaikan, bahwa sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No 89 Tahun 2015, tentang upaya kesehatan gigi dan mulut, pelaksanaan upaya kesehatan gigi dan mulut dilakukan melalui pelayanan kesehatan gigi dan mulut perseorangan dan masyarakat sesuai standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan pada setiap fase tumbuh kembang individu melalui pendekatan siklus hidup, terutama pada ibu hamil, anak dan remaja, serta lanjut usia dan disabilitas.

“Sebagaimana kita ketahui bersama kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terus meningkat. Jika di akhir abad ke-20 orang mungkin kurang peduli dengan gigi dan mulutnya, kecuali sakit gigi, namun kini kondisi gigi yang kurang rapipun menjadi masalah di masyarakat,” ungkap Umar.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2018, terkait kesehatan gigi dan mulut dari 100 orang, sebanyak 57-58 orang atau sekitar 57,6% mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan masalah terbesar dari kesehatan gigi adalah gigi rusak/berlubang/ sakit dan masalah kesehatan mulut yang terbanyak adalah gusi bengkak atau abses.

“Sementara masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi masih sangat rendah, yakni 10,2%. Kondisi ini memerlukan perhatian kita bersama,” jelasnya.

Dirinya juga mengatakan, bahwa gangguan kesehatan gigi dan mulut, di samping memberikan efek kepada yang bersangkutan berupada tidak konsentrasinya dalam belajar, bekerja dan rutinitas harian, serta mengurangi rasa percaya diri, juga terkadang mengganggu hubungan dengan orang lain. untuk itu, partisipasi dan kepedulian kita terkait dengan upaya kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan.

“Saya mengajak kepada semua pihak, untuk lebih mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan membangun kekuatan di tengah masyarakat, terutama kesehatan gigi dan mulut, sehingga masyarakat mempunyai kesadaran dan mampu secara mandiri mengatasi permasalahan yang dihadapinya, sesuai dengan kondisi mereka,” pungkasnya.(AP-JK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here