JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Abdul Kadir mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menstabilkan ekonomi lokal.
Permintaan ini muncul seiring dengan kondisi deflasi yang terjadi secara nasional dan penurunan daya beli masyarakat yang berimbas pada perekonomian daerah.
“Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya deflasi sebesar 0,12 persen pada September 2024, dan diperkirakan tren ini akan berlanjut hingga akhir tahun,” kata Kadir, Kamis (25/10/2024).
Selain itu, lanjutnya, tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 53.993 tenaga kerja per 1 Oktober 2024, dan diprediksi akan meningkat hingga 70.000 sebelum tahun berakhir.
Ia menilai, situasi di tingkat nasional ini akan langsung memengaruhi ekonomi daerah, khususnya di Kotim. la juga mencatat keluhan dari masyarakat dan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) mengenai lesunya ekonomi akibat rendahnya daya beli.
“Pemerintah daerah harus menanggapi serius tentang fenomena ini, karena dampaknya sudah mulai dirasakan di masyarakat. Keluhan warga dan UMKM mengenai penurunan omzet harus segera ditanggapi dengan kebijakan konkret,” tegasnya.
Menurutnya, kebijakan strategis sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan mengurangi dampak deflasi, terutama dalam memberikan dukungan kepada masyarakat dan sektor UMKM.
“Oleh karena itu, Fraksi Golkar menyerukan Pemerintah Daerah untuk fokus pada langkah-langkah taktis dan solutif demi memperbaiki kondisi ekonomi daerah saat ini,” tandasnya.(JK)