
JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam upaya untuk meminimalisir musibah banjir khusunya di Kota Sampit. Dalam hal ini melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kabupaten Kotim telah berhasil mengadakan satu unit Excavator Amphibi milik Pemkab Kotim.
Yang mana, rencana pengadaan Excavator Amphibi ini sudah lama di rencanakan oleh Bupati Kotim, H Halikinnor. Dan hal tersebut baru bisa terwujud cukup lama, yakni pada 2023 ini.
“Alhamdulillah tahun ini excavator amphibi yang sudah lama diidam-idamkan sudah datang, dan hari ini didemonstrasikan di kawasan sei Pemuatan, dan alat ini nantinya kita harapkan dapat mengurangi dampak banjir,” ucap Bupati.
Dalam hal ini, Halikin berharap, alat ini dapat memaksimalkan pekerjaan Dinas PUPRPRKP Kotim dalam melakukan normalisasi anak sungai diwilayah Kota Sampit dan sekitarnya.
Menurutnya, pengerukkan muara sungai dapat dilakukan dengan mudah karena alat ini bisa digunakan di darat dan air. Anak sungai hingga muara yang mengalami pendangkalan bisa dikeruk sehingga air dapat mengalir lancar.
“Mudah-mudahan alat ini awet dan tahan lama dan bisa memberikan manfaat yang besar, karena saya ingin Kotim ini bebas dari musibah banjir,” harap Halikin.
Pada kesempatan ini juga, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRPRKP Kotim, Kaspulzen Heriyanto mengatakan, pengadaan ekskavator amphibi dianggarkan menggunakan dana APBD 2023 senilai Rp 5,3 miliar. Excavator sudah dipesan melalui e-katalog pada Februari 2023.
“Alat berat sudah sampai kemarin siang lewat pengiriman jalur laut. Proses pemesanan sudah dari Februari dan didatangkan akhir Juni ini,” ungkap Kaspulzen.
Excavator amphibi type Al 02-08SHL dengan nama brand Sumitomo asal Jepang ini dimodifikasi atau dirakit oleh PT Amphibious Indonesia Wijaya menggunakan mesin Yanmar 4TNV98-Z sistem knock down. Excavator amphibi memiliki bobot 8 ton dan juga sudah dilengkapi dengan adjustable gauge of pontoon. Lebar dari undercarriage bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan yang operator inginkan sehingga memudahkan pekerjaan di segala medan.(AP-JK)