JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah, menekankan, agar pemkab sempat bisa berinovasi untuk pengembangan Ikon Kota Sampit, Patung Jelawat, yang berada di tepian Sungai Mentaya Sampit.
Ditegaskan Politisi Partai Golkar tersebut, terjadinya pasangan mesum di Ikon Jelawat beberapa waktu lalu, harus menjadi perhatian serius dari pemkab, agar kasus tersebut tidak terulang kembali.
“Tentunya ini menjadi evaluasi pihak pemkab kotim melalui dinas terkait, untuk melakukan inovasi dalam pengawasan dan pengelolaan tempat wisata Ikon Sampit tersebut, agar tidak terulang lagi hal serupa. yang membuat image kurang baik akan ikon jelawat karena di pergunakan sebagai tempat mesum,” sesal Riskon.
Ke depan, dirinya meminta agar Pemkab Kotim, melalui dinas Perindag bisa melakukan inovasi bekerjasama dengan dinas Pariwisata dan pelaku seni yang ada disampit agar ikon jelawat tersebut, bisa membuat pagelaran seni yang di agendakan secara berkala.
“Dengan demikian ikon jelawat bisa lebih menambah daya tarik, ramai pengunjung dan terjaga dari kasus asusila.kalau tempatnya ramai pasti orang juga berpikir 1000 kali untuk melakukan perbuatan asusila. Setahu saya banyak sanggar atau pelaku seni di sampit yang sebenarnya ingin berkreasi menampilkan bakatnya, tapi berhubung tidak di fasilitasi olem pemerintah jadi mereka tidak bisa tampil membuktikan kebolehannya,” jelasnya.
Ditambahkan Riskon, Banyak daerah di luar sana menggandeng pelaku seni untuk menghidupkan tempat wisata dan tugas pemerintahnya mengajak, menggandeng mereka, dan tugas pemkab kotim hanya memfasiltasi saja.
“Saya yakin pelaku seni yang ada di sampit mau terlibat demi memberikan sumbangsih untuk kemajuan daerah. Dan Hal serupa bisa di lakukan juga di ikon baru kita Terowongan Nur Mentaya,” pungkasnya.(JK)