JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah, meminta penjelasan RSUD dr Murjani Sampit terkait keluhan pasien yang terjadi pembatalan karena kuota penuh.
“Belum lama ini ada pasien mengeluh pelayanan rumah sakit sampai viral di media sosial. Untuk itu, kami meminta penjelasan sudah sejauh mana progres dalam mengurai permasalahan ini,” kata Riskon Fabiansyah, Sabtu (19/10/2024).
la menyebutkan sudah menjadi kegelisahan masyarakat terhadap manajemen pelayanan RSUD dr Murjani Sampit, dan harapan besar agar Plt Direktur yang baru ditunjuk yaitu dr Yulia bisa membawa perbaikan yang signifikan.
“Kami harapkan RS tidak menutup diri dari kritik masyarakat, untuk terus berbenah,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany menjelaskan pembatasan kuota itu dilakukan, dikarenakan adanya penyesuaian sistem dari Sistem Informasi Manajemen Generik Open Source (GOS) Versi 1 ke GOS 2.
Adaptasi perpindahan sistem GOS VI ke GOS V2, tapi dikarenakan jaringan internet tidak support ke aplikasi yang baru ini menyebabkan kecepatan internet down, tetap bisa layanan tapi sistemnya lelet,” kata Yulia.
Jumlah pasien dalam sehari estimasi dari jam 08.00 pagi hingga 14.00 siang, maka ada waktu 360 menit, satu pasien idealya 15 menit, jika dihitung 10 menit maka dapat 36 pasien, namun di RS tersebut satu dokter menangani sampai 46 pasien, sehingga waktu periksa sekitar 7-8 menit saja.
“Sesuai arahan dewan pengawas dengan menambah dua dokter sehingga kuota RSUD dr Murjani adalah sekitar 60 sampai 80 pasien setiap hari, namun sekarang masih terkendala jaringan untuk input data pasien, berkurang menjadi 30-35 pasien,” ungkapnya.(JK)