JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Fenomena memprihatinkan tengah melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Penyakit kronis yang selama ini identik dengan usia lanjut, seperti hipertensi dan diabetes, kini justru banyak ditemukan pada remaja dan pelajar. Kondisi ini mengundang keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kotim.
Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Langkap, menilai perubahan pola hidup menjadi faktor utama meningkatnya kasus tersebut. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, minuman tinggi gula, serta minimnya aktivitas fisik menjadi pemicu utama gangguan kesehatan di kalangan muda.
“Anak muda sekarang jarang makan di rumah, lebih suka jajan di luar, minum manis hampir setiap hari, duduk berjam-jam tanpa aktivitas. Walaupun masih muda, kalau pola hidupnya salah, penyakit tetap bisa menyerang,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).
Menurutnya, kebiasaan generasi muda saat ini jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Dulu, pola makan sederhana diimbangi aktivitas fisik yang tinggi. Kini, makanan berlimpah namun jarang disertai kegiatan yang membakar energi.
“Makanan banyak, aktivitas minim. Energi tidak terpakai, akhirnya menumpuk jadi penyakit,” kata legislator dari Fraksi Gerindra itu.
Langkap juga menyoroti peran keluarga dalam membentuk kebiasaan sehat. Ia menilai banyak orang tua yang cenderung memudahkan anak dengan memberi uang jajan, tanpa memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan bergizi.
“Pendidikan gizi itu seharusnya dimulai dari rumah. Bekali anak dengan makanan sehat buatan sendiri. Kalau jajan di luar, kita tidak tahu bahan yang dipakai pedagang bisa saja mengandung pengawet atau bahan berbahaya,” tegasnya.
Ia juga meminta pihak sekolah lebih tegas dalam menerapkan konsep kantin sehat dan mengawasi peredaran makanan di sekitar lingkungan pendidikan. Namun, ia tak menampik bahwa banyak pelajar tetap memilih jajan di luar meskipun sudah ada larangan dari sekolah.
Dengan kondisi ini, Langkap menegaskan pentingnya kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pemerintah untuk membentuk kesadaran hidup sehat di kalangan remaja.
“Kalau pola hidup tidak diperbaiki dari sekarang, jangan heran kalau penyakit kronis akan menjadi ancaman sejak usia muda,” tandasnya.(JK)
