Beranda DPRD Kotawaringin Timur Perlu Dievaluasi, DPRD Soroti Penurunan Jumlah Pasien di RSUD dr Murjani Sampit

Perlu Dievaluasi, DPRD Soroti Penurunan Jumlah Pasien di RSUD dr Murjani Sampit

0
BERBAGI
Komisi III DPRD Kotim bersama RSUD dr Murjani Sampit saat melaksanakan rapat pembahasan RAPBD 2026, pada Kamis (23/10/2025).

JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti turunnya jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit sepanjang tahun 2025. Penurunan tersebut dinilai cukup drastis dan perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar tidak berimbas pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit pelat merah itu.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Supriadi, mengatakan tren penurunan ini harus segera dievaluasi secara menyeluruh. Ia mengingatkan agar manajemen rumah sakit tidak menganggap remeh situasi tersebut.

“Tren penurunan pasien ini harus jadi perhatian serius. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan, baik karena lamanya pelayanan maupun kurangnya tenaga medis. Kami minta manajemen RS segera melakukan pembenahan dan evaluasi,” tegas Supriadi saat rapat kerja Komisi III DPRD Kotim bersama pihak rumah sakit dalam pembahasan RAPBD 2026, Kamis (23/10/2025).

Menanggapi hal itu, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany, menjelaskan bahwa penurunan jumlah pasien sudah diprediksi sejak pembahasan APBD 2024. Salah satu penyebab utama adalah berkurangnya tenaga dokter spesialis di rumah sakit tersebut.

“Kami memang sudah memprediksi adanya penurunan karena beberapa dokter spesialis keluar. Namun, realisasi penurunannya ternyata lebih besar dari perkiraan,” ujar dr Yulia.

Menurutnya, faktor eksternal juga turut berperan, seperti meningkatnya kualitas layanan di puskesmas dan kebijakan BPJS Kesehatan yang mendorong pemerataan pelayanan dasar di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

“Sekarang sebagian besar pasien sudah bisa ditangani di puskesmas. Itu bagian dari kebijakan pemerataan layanan kesehatan. Jadi bukan karena masyarakat tidak percaya, tetapi karena layanan di bawah sudah semakin baik,” jelasnya.

Data RSUD menunjukkan, jumlah pasien rawat jalan pada 2021 sebanyak 81 ribu orang, meningkat menjadi 141 ribu pada 2024, namun turun tajam menjadi sekitar 72 ribu pada 2025. Sementara pasien rawat inap juga menurun, dari 16 ribu pada 2024 menjadi 11 ribu pada 2025.

Supriadi menegaskan, DPRD mendorong agar RSUD Murjani memperkuat kembali pelayanan dan mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga medis, terutama dokter spesialis.

“Kami tidak ingin RSUD kehilangan daya saing sebagai rumah sakit rujukan utama di Kotim. Perlu langkah konkret untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.(JK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here