Beranda Kotawaringin Timur Pemkab Masih Menunggu Keputusan Kemenhub terkait Pengembangan Runway Bandara H Asan Sampit

Pemkab Masih Menunggu Keputusan Kemenhub terkait Pengembangan Runway Bandara H Asan Sampit

0
BERBAGI
Bupati Kotim, H Halikinnor, saat diwawancara sejumlah awak media.

JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotm), masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia, terkait pengembangan runway Bandar Udara H Asan Sampit.

Bupati Kotim, H Halikinnor, mengungkapkan, pemerintah daerah telah menuntaskan hibah tanah sehingga langkah selanjutnya merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.

“Perpanjangan runaway (landasan pacu) kita sudah berupaya karena ini kewenangan pemerintah pusat. Saya setelah menyerahkan hibah tanah dan membuat kesepakatan dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI,” kata Halikinnor, Selasa (20/8/2024).

la berharap doa dari masyarakat agar pengembangan Bandara H Asan Sampit berjalan sesuai rencana dimana tahun ini akan dimulai perpanjangan runaway. Sehingga tahun 2025 sudah bisa didarati pesawat berbadan besar jenis Airbus 320.

Lanjut Halikinnor, upaya pemerintah daerah sudah maksimal dengan menghibahkan lahan. Bahkan pihaknya ingin memindahkan gedung PKP-PK agar tidak mengganggu pesawat saat mendarat di Bandara H Asan Sampit.

“Semoga tahun ini clear. Mohon doakan karena Kotim sangat maju, cukup berkembang, dan investasi cukup banyak. Harapan Kita bandara sebagai salah satu penunjang perekonomian khususnya di Kotim,” tandasnya.

Sebelumnya, Halikinnor telah menandatangani kesepakatan dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan penyerahan hibah tanah untuk melakukan pengembangan Bandara H Asan Sampit pada 10 Juni 2024. Dalam kesepakatan tersebut pengembangan bandara akan dilakukan bertahap selama 2024- 2027.

Adapun rencana pengembangan Bandara H Asan Sampit tersebut meliputi tahun 2024 rencana perpanjangan runway, tahun 2025 rencana pelebaran runway, tahun 2026 pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing kemudian tahun 2027 pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap ii, dan displacement runway.

Upaya tersebut agar pesawat berbadan besar seperti Aibus mampu mendarat di Bandara H Asan Sampit. Pendaratan pesawat besar tersebut dipercaya mendatangkan banyak maskapai mengingat potensi penumpang di daerah ini cukup tinggi. Hal itu akan menekan tingginya harga tiket dan berpengaruh positif terhadap perekonomian daerah.

Adapun kondisi eksisting landasan pacu (runway) Bandara H Asan saat ini 2.060 meter x 30 meter, mampu melayani pesawat jenis ATR72 dan Boeing 737-500. Nantinya Bandara ini akan memiliki runway 2.260 meter x 30 meter, sehingga dapat melayani penerbangan pesawat udara maksimum jenis Airbus A320.

Sedangkan terminal penumpang saat ini berukuran 2.112 meter persegi yang dapat menampung penumpang hingga 233.109 per tahun. Setelah dikembangkan nanti terminal penumpang akan berukuran 6.690 meter persegi dan dapat menampung penumpang hingga 662.599 per tahun.(JK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here