JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Pelaksana Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Irfansyah, mengaku bersyukur atas para pemangku Kepentingan Daerah hari ini hadir yakni Bupati Kotim yang diwakilkan oleh Asisten III, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim, Kepala BPMP Provinsi Kalteng, dalam kegiatan program sekolah penggerak Kotim, Rabu (24/5/2023).
“Dalam kegiatan forum ini saya berharap program sekolah penggerakan dan guru penggerak bisa berjalan terus dan bisa disambut baik oleh pemkab,” harap Irfansyah.
Pada kesempatan ini, Kadisdik mengambarkan sedikit tentang keberadaan sekolah penggerak di Kabupaten Kotim ada 38 sekolah penggerak Angkatan 2 dan 6 Sekolah Penggerak Angkatan 3.
“Untuk angkatan 2 sudah berjalan 2 tahun sedangkan angkatan 3 baru mulai ditahun ini,” ujarnya.
Berdasarkan perencanaan dari Kemendikbudristek bahwa pada tahun ke 4 nanti sekolah penggerak ini akan diserahkan pengelolaannya secara penuh ke daerah masing masing.
“Tentu ini menjadi PR dan tantangan kami dinas Pendidikan selaku leading sektornya dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Kotim secara umum,”
Selain sekolah penggerak di Kabupaten Kotim juga ada guru penggerak, dimana pada Angkatan 4 berjumlah 28 Orang Guru Penggerak.
“Mereka ini semua sudah lulus dan alhamdulillah beberapa dari mereka sudah dipromosikan menjadi kepala sekolah berdasarkan regulasi permendikbud no 26 tahun 2022. Sedangkan Angkatan 7 berjumlah 41 Orang dan sampai saat ini masih berjalan lokakarya memasuki bulan ke 5,” jelas Kadisdik.
Pada kesempatan ini, dirinya mengatakan, keberadaan sekolah penggerak dan guru penggerak patut kita apresiasi dan dukung secara penuh dalam rangka mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan dewan guru dalam pengelolan sekolah dan proses belajar mengajar dikelas.
“Ini semua tentu untuk kemajuan dunia Pendidikan kita khususnya kabupaten kotawaringin Timur. Akhirnya saya selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan program merdeka mengajar,” tutupnya.(AP-JK)