JEJAKKALTENG.COM, Puruk Cahu – Bupati Kabupaten Murung Raya (Mura), Perdie M Yoseph, mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya pihak swasta, untuk bersama-sama menekan kasus stunting di daerah.
Ia menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), penanganan stunting tidak hanya tugas bidang kesehatan, tetapi juga menjadi tugas seluruh stake holder terkait termasuk pihak swasta, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
“Penyelesaian maslah stunting tidak dapat dilaksnakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu perlu dilakukan komitmen bersama dari seluruh pihak agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan. Jadi Harus ada langkah yang terukur dalam merealisasikan pemenuhan target kesehatan anak di kabupaten Murung Raya,” ungkap Perdie.
Ia menjelaskan, pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tanah air mencapai 14% pada tahun 2024. Hal itu berarti para pemangku kepentingan harus menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 10,4% dalam waktu kurang dari dua tahun.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah adalah mengajak masyarakat atau perusahaan swasta mengarahkan kegiatan CSR-nya untuk mengakselerasi penurunan angka stunting di daerah-daerah yang prevalensi stuntingnya tinggi.
Upaya Pemerintah melibatkan kalangan swasta berperan aktif menurunkan angka prevalensi stunting merupakan bentuk upaya menghidupkan semangat gotong-royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat, yang harus diikuti dengan kesiapan mekanisme yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Tidak cukup hanya pemberian makanan tambahan, terapi lebih dari itu, juga harus dilakukan intervensi kecukupan zat besi pada remaja putri dan ibu hamil serta kecukupan gizi pada ibu hamil, untuk mencegah bayi yang lahir tidak kekurangan gizi sehingga mencegah pertambahan angka stunting,” tandasnya.(JK)