Beranda DPRD Kotawaringin Timur Komisi III Dorong Penetapan Cabor Unggulan Hadapi Porprov 2026

Komisi III Dorong Penetapan Cabor Unggulan Hadapi Porprov 2026

0
BERBAGI
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah.

JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah, menekankan perlunya strategi yang lebih terarah dalam mempersiapkan kontingen daerah menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah 2026. Salah satunya, dengan menetapkan cabang olahraga (cabor) unggulan yang menjadi fokus utama pembinaan.

Menurut Riskon, dari 32 cabor yang berada di bawah naungan KONI Kotim, tidak semuanya bisa mendapatkan porsi dukungan yang sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan untuk menentukan mana cabor yang memiliki potensi besar meraih medali dan layak dijadikan prioritas pembinaan.

“Kita ingin tahu, dari 32 cabor itu mana yang benar-benar unggulan dan berapa kebutuhan anggarannya untuk Porprov 2026. Hal ini penting, mengingat kondisi anggaran kita juga sedang dalam situasi efisiensi,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Ia menegaskan, pembinaan terhadap cabor unggulan harus dirancang secara matang agar hasil yang dicapai bisa maksimal. Selain itu, arah kebijakan anggaran harus menyesuaikan dengan potensi prestasi yang realistis.

“Kalau dukungan anggaran kita fokuskan ke cabor-cabor berprestasi, hasilnya pasti akan lebih efektif dan tepat sasaran. Jangan sampai semua dapat porsi yang sama, tapi tidak berbanding lurus dengan capaian,” tegasnya.

Lebih lanjut, Riskon meminta agar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama KONI Kotim memaksimalkan penerapan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan sebagai langkah konkret menghadapi keterbatasan anggaran pemerintah daerah.

Dalam perda tersebut, lanjutnya, perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di Kotim juga memiliki kewajiban untuk berperan dalam pembinaan olahraga daerah.

“Perda Keolahragaan itu sudah jelas mengatur bahwa PBS wajib membina minimal satu cabor. Jadi tinggal bagaimana komitmen dan pengawasannya. Ini solusi yang realistis untuk mendukung pembinaan atlet di tengah keterbatasan dana,” tandasnya.(JK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here