JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Jalan S Parman, salah satu ruas penting di Kota Sampit, kian hari kondisinya semakin memprihatinkan. Jalan yang membentang dari belakang Rumah Jabatan Bupati hingga Pelabuhan Sampit itu retak dan bergelombang, dihantam lalu lintas kendaraan bermuatan berat yang saban hari keluar-masuk pelabuhan.
Situasi ini menuai perhatian serius DPRD Kotawaringin Timur (Kotim). Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Mariani, menegaskan pihaknya akan mengusulkan rehabilitasi Jalan S Parman pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.
“Semua usulan masyarakat, baik tertulis maupun lisan, kami catat. Jalan S Parman termasuk yang paling mendesak dan sudah kami masukkan dalam rekap program untuk dibawa pada rapat pembahasan APBD mendatang,” ujar Mariani, Sabtu (4/10/2025).
Ruas jalan ini dinilai memiliki peran vital. Selain menjadi jalur menuju sekolah-sekolah di kawasan kota, Jalan S Parman juga menjadi akses utama menuju pelabuhan. Namun, ironisnya, kondisi yang rusak justru menimbulkan keresahan pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Rencana pemerintah daerah sebenarnya sudah ada yakni memindahkan jalur angkutan barang agar pelabuhan kota lebih difokuskan pada penumpang. Hanya saja, hingga kini, langkah tersebut belum terealisasi lantaran masih ada permintaan dari pihak pelabuhan terkait penyediaan lahan parkir khusus barang.
Mariani berharap, pembahasan APBD 2026 yang dijadwalkan pada 20 Oktober mendatang benar-benar menjadi momentum penting untuk menjawab kebutuhan infrastruktur di daerah.
“Keinginan kami sederhana, agar infrastruktur dan pertanian diperhatikan lebih serius. Sesuai dengan apa yang diharapkan Presiden, pembangunan harus menyentuh sektor prioritas. Namun sayangnya, alokasi anggaran untuk infrastruktur di Kotim sampai saat ini masih jauh dari harapan,” tegasnya.(JK)




